BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah
Indonesia
adalah salah satu negara yang memiliki banyak penduduk, oleh karena itu semakin
banyak penduduk maka semakin banyak pula kebutuhan-kebutuhan yang harus
dipenuhi. Mulai dari kebutuhan sandang,
pangan sampai papan. Kebutuhan yang paling utama adalah kebutuhan tentang
pangan.
Beberapa
tempat sudah sering kali dijumpai penyedia/pedagang makanan, makanan itu
sendiri bukan hanya makanan pokok yaitu jenis nasi saja, namun ada pula makanan
ringan atau camilan sebagai pelengkap ataupun pengganti nasi.
Indonesia
mempunyai banyak sekali kuliner yang bisa dijadikan hobbi atau camilan. Mulai
dari gado-gado sampai bakso. Dan baksolah adalah kuliner yang paling populer.
Kepopulerannya membuat bakso banyak dijumpai di tempat-tempat tertentu bahkan
di setiap sudut jalan sudah ada pedagang bakso.
Bakso adalah salah satu makanan ringan selain nasi yang banyak digemari
orang, rasanya yang khas dengan bahan daging itu membuat orang tertarik.
Daerah
kabupaten Blitar adalah salah satu diantara banyak wilayah yang cukup banyak
pedagang bakso, meskipun masyarakatnya tidak tergolong kelas atas namun mereka
banyak menggemari bakso serta mengkonsumsinya hampir setiap hari. Wlingi adalah salah satu kecamatan yang ada
di kabupaten Blitar, tepatnya berada di arah sebelah timur daerah kota
Blitar. Terdapat beberapa pedagang
bakso, dengan pemilik yang berbeda-beda, namun konsumennya tidak hanya berasal
dari wilayah itu saja, banyak konsumen luar daerah tersebut yang mengkonsumsi
bakso disana. Salah satu alasannya
selain Wlingi adalah jalan utama menuju Malang dll, ketertarikan konsumen
berasal dari rasa khas yang dimiliki para pedagang bakso disana.
Kualitas
bakso yang ditawarkan harus seimbang dengan harga yang ditentukan, untuk lebih
bisa meyakinkan para konsumen maupun calon konsumen sendiri. Hal ini ada hubungannya dengan segmen pasar
yang dapat menunjang kemajuan usaha bakso sendiri, apabila penentuan harga
sesuai dengan semua
sasaran maka
kemungkinan besar konsumen dan calon konsumen akan meminatinya. Selain itu inovasi maupun kreatifitas dalam
mengembangkan usaha juga sangat penting, bagaimana strategi pengembangan
usahanya.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
dan apa rencana bisinis untuk kemajuan usaha bakso Arjuno Wlingi?
2.
Bagaimana
strategi pemasaran bisnis bakso Arjuno Wlingi?
3.
Bagaimana
target pasar yang dimiliki bakso Arjuno Wlingi?
4.
Bagaimana
analisa keuangan bakso Arjuno Wlingi?
1.3
Tujuan Proyek
1.
Untuk
mengetahui rencana bisinis untuk kemajuan usaha bakso Arjuno Wlingi.s
2.
Untuk
mengetahui strategi pemasaran bisnis bakso Arjuno Wlingi.
3.
Untuk
mengetahui target pasar yang dimiliki bakso Arjuno Wlingi.
4.
Untuk
mengetahui analisa keuangan bakso Arjuno Wlingi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Struktur
Organisasi
Usaha Bakso Arjuno ini merupakan industri rumahan yang
dikelola oleh keluarga. Pada usaha ini tidak mempunyai struktur layaknya
etruktur organisasi pada sebuah perusahaan. Tetapi mempunyai pembagian kerja
mulai pembuatan sampai perekapan keuangan. Cukup dengan pembagian kerja yang
sederhana. Ibu Winarsih bertugas sebagai pengawas sekaligus pelaksana pembuatan
bakso bahkan sampai masalah keuangan, beliau mampu mengurusnya sendiri. Sedangkan
suami bertugas sebagai peracik kuah.
Tugas sebagai pelayan warung adalah putra ibu Winarsih
yang berjumlah tiga orang. Dirasa beliau, tiga orang dari putranya sendiri
sudah mencukupi dalam melayani pembeli. Perekrutan karyawan dari luar ternyata
kurang bisa dipercaya dan kurang optimal dalam melayani. Hal tersebut pernah
dirasakan saat mempekerjakan orang lain pada usaha beliau. Ternyata usaha ini,
untuk saat ini masih lebih baik dengan kinerja anggota keluarga yang saling
bahu membahu. Layaknya usaha lain yang berbasis keluarga sebagai karyawan dan
pengembang usaha tersebut. Seperti HT Sound System yang ada di Kota Blitar dan
Brownis Amanda dari Kota Bandung, yang berati anak dan menantu damai singkatan
dari “AMANDA”.
2.2.
Tujuan Usaha
Seperti halnya usaha yang lain, usaha usaha ini didirikan
dengan tujuan mendapatkan penghasilan untuk menafkai keluarga. Selain tujuan
utama tersebut, usaha ini bertujuan untuk menyajikan bakso dengan cita rasa
yang segar dan penyajian yang berbeda. Sehingga memberikan pilihan kepada
masyarakat terhadap bakso yang lebih segar, sehat dan dan dengan ciri khas
tersendiri.
2.3.
Modal Awal dan Omset
Sejak awal didirikan, bakso ini mengeluarkan modal
sebesar Rp 3.000.000 untuk membeli peralatan dan bahan pembuat bakso. Kemudian
terus berkembang setelah berjalan tiga tahun. Awal mula daging hanya sebanyak
satu kilogram takut tidak habis. Kemudian terus berjalan dengan manambahkan
setengah kilogram pada setiap penggilingan sampai pada saat ini menjadi 20 kg
daging. Daging sebanyak itu dibagi menjadi dua tipe. 15 kg untuk bakso jumbo
dan 5 kg untuk bakso kecil. Daging sebanyak 20 kg menghabiskan dana sekitar Rp
1.400.000 dengan bumbu yang diracik sebesar Rp 400.000.
Omset penjualan bakso saat ini mencapai Rp 5.000.000
apalagi jika ada bus atau tarvel yang bekerjasama dengan pihak warung dalam
mengarahkan penumpang untuk menikmati kuliner di Bakso Arjuno.
2.4.
Produk
Bakso Arjuno
memiliki beberapa menu bakso, yaitu Bakso Jumbo dan Bakso Kecil. Dan minuman
yang tersedia di Bakso Arjuno, yaitu teh botol sosro, soda gembira dan es
campur. Berikut adalah proses pembuatan produk bakso Arjuno:
2.5.
Analisis Pasar
Bakso merupakan makanan cepat saji yang sangat diminati
oleh anak-anak sampai orang dewasa. Makanan ini sangat digemari pula oleh wisatawan
ataupun masyarakat yang sedang bepergian. Selain itu bakso merupakan makanan
yang terjangkau harganya. Pembuatannya pun juga mudah serta bahan baku serta
alat yang sederhana dan mudah didapatkan. Paling umum adalah bakso dengan bahan
baku daging, urat, bakso telur bakso udang, ayam maupun ikan. Bakso merupakan
makanan kuliner yang paling popular dan banyak dicari oleh masayarakat sebagai
camilan maupun makanan.
Permasalahannya, bakso telah menjamur dimana-mana. Mulai
yang ada di warung pinngir jalan, dalam membuat ciri khas agar tetap mempunyai
konsumen. Seperti halnya yang telah dilakukan oleh Ibu Winarsih, pemilik Bakso Arjuno. Ibu Winarsih mempunyai ide menarik tentang pembuatan ciri
khas bakso yaitu bakso jumbo. Hal ini sangat menarik peminat bakso dan menarik
perhatian bagi konsumen yang lain. Tetapi suatu saat akan muncul kompetitor
yang akan menggunakan konsep yang sama dan menambahkan sedikit polesan ciri
khas tertentu maka akan mengurangi pasar Bakso Arjuno.
Kompetitor Bakso Arjuno saat ini ada tiga yaitu Bakso
Abilowo, Bakso Solo dan Bakso Rejeki. Ketiga bakso tersebut mempunyai
keunggulan masing-masing. Keunggulan tersebut bisa dilihat pada tabel di bawah
ini:
Nama
|
Lama Usaha
|
Tenaga Kerja
|
Kekuatan
|
Bakso Solo
|
13 Tahun
|
8 Pegawai
|
Tempat Strategis
|
Bakso Abilowo
|
5 Tahun
|
5 Pegawai
|
Tempat Strategis, mempunyai cabang
|
Bakso Rejeki
(cab. alon-alon Kota Blitar)
|
2 Tahun
|
2 pegawai
|
Nama yang sudah terkenal dari Kota Blitar
|
Tabel 2.1
Kompetitor Bakso Arjuno
Berdasarkan tabel di atas, bisa dibaca bahwa ketiga
pesaing sangat kuat. Bakso Solo merupakan bakso yang sudah berdiri 13 tahun.
Hal tersebut merupakan potensi yang bagus untuk Bakso Solo dalam mengembangkan
bisnis ini. Nama tersebut telah ada di kepala penduduk Wlingi. Bakso yang telah
berdiri lama, mempunyai pelanggan yang loyal dan pelanggan tetap. Apalagi
tempat strategis juga merupakan aset
promosi yang bagus dalam mengembangkan usaha dan mempertahankan usaha dari
bakso-bakso yang didirikan.
Pesaing yang lain adalah Bakso Abilowo. Bakso ini
termasuk bakso yang cukup lama didirikan. Yaitu lima tahun yang lalu. Suatu
usaha yang tela lama didirikan akan bisa merebut perhatian konsumen lebih
banyak daripada bakso yang baru. Telah teruji kualaitas rasa dan pelayanan.
Bakso ini mempunyai tempat yang strategis dan telah membuka cabang. Pembukaan
cabang ini merupakan bentuk perhatian
dari pengusaha dalam menyajikan pelayanan bakso yang ada dimana-mana dan
mudah ditemukan. Pembukaan cabang tak
sekedar simbol kesuksesan, tetapi bentuk serrvis kepada pelanggan dan menjaring
konsumen agar tidak lari kepada penjual bakso yang lain.
Bakso pesaing yang terakhir adalah Bakso Rejeki. Bakso
ini didirikan dua tahun yang lalu dan bisa dibilang sangat berani untuk membuka
cabang sebagai bentuk pelayanan konsumen. Serta menjaring konsumen agar tetap
setia kepada bakso ini. Selain itu, untuk membuat pengingat yang kuat dalam
otak masyarakat. Dimana-mana bakso tersebut bisa ditemukan untuk dinikati.
Apalagi nama bakso ini telah populer di Kota Blitar yang terletak di
Aloon-Aloon, yaitu pusat kota dan berkumpulnya masyarakat yang datang dari
daerah Kota Blitar dan sekitarnya. Maka warga Wlingi akan dengan mudah
menikmati tanpa jauh-jauh ke Blitar.
Maka dari itu, perlunya inovasi cerdas untuk
mempertahankan pelanggan dan menarik konsumen lebih banyak lagi. Inovasi yang
berbeda dan bisa membuat image baru yang mudah diingat dan menarik. Solusi yang
ditawarkan adalah penyediaan paket menu dan pemberian reward atas kesetiaan
pelanggan yang telah datang sepuluh kali berupa gratis semangkok bakso. Selain itu pengembangan produk juga sangat penting untuk
membedakan dengan para pesaing, yaitu dengan menghadirkan menu varian lain
seperti Bakso Jamur dengan gorengan panjang dibaluti dengan jamur.
Inovasi ini dianggap berbeda dan sangat unik serta
menarik. Ketiga pesaingpun belum ada yang memakai konsep ini. Bukan konsep yang
melemahkan pesaing tetapi memberikan situasi kompetitif yang sehat. Solusi ini
dibuat karena dari hasil wawancara pemilik, belum mempunyai keberanian untuk membuka
cabang dalam waktu dekat. Maka solusi ini dianggap solusi yang tepat dengan
membuat analisis SWOT sebagai kehatia-hatian dalam meminimalisir keburukan dan
mengembangkan kekuatan dari ide ini.
2.6.
Kondisi Pasar
Kondisi pasar usaha kuliner di daerah Wlingi dan
sekitarnya sangat beragam dan telah mampu menerima berbagai makanan cepat saji
yang berbau kebarat-baratan. Walaupun tingkat konsumtifnya masih rendah
dibanding Kota Blitar, tetapi penduduk yang kebanyakan bekerja sebagai petani
dan pedagang ini mau menerima dan mencoba hal-hal baru. Semakin luasnya
jangkauan komunikasi dan televisi maka budaya pun juga bergeser. Walaupun orang
desa, tetapi mempunyai lidah Kota.
Pergeseran budaya tersebut dijadikan modal bagi para
pengusaha kuliner khususnya untuk terus berinovasi menjajakan makanannya dengan
konsep-konsep baru. Salah satunya konsep paketan menu. Paketan menu ini dimiliki kuliner Quick
Chicken yang lumayan rame di daerah Wlingi. Sehingga konsep ini bisa diterima dan membuat
masyarakat tidak asing atau membuatnya bingung dengan konsep ini.
Konsep-konsep seperti ini bisa dijadikan panduan dan
pengembangan bisnis. Tentunya perlu polesan agar tidak terkesan plagiat. Harus
mempunyai ciri khas dan tentunya tetap menghasilkan keuntungan. Berdasarkan
kondisi pasar yang telah bisa menerima konsep kebarat-baratan ini, maka inovasi
yang dikonsepkan untuk bakso Arjuno tidak akan membuat masyarakat kaget ataupun
bingung. Mereka akan terbiasa dan mereka akan menikmati paketan menu dengan
konsep buatan dan ciri khas dari Bakso Arjuno. Serta akan tambah tertarik
dengan hadiah dari Bakso Arjuno atas kesetiaan pelanggan berupa semangkok bakso
gratis jika telah membeli sepuluh mangkok bakso di Bakso Arjuno.
2.7.
Analisis SWOT
Analisis ini digunakan untuk menguji dan merencanakan
sebuah rencana bisnis agar sesuai dengan tujuan pendirian dari sebuah usaha
usaha Bakso Arjuno. Melalui analisis ini akan diketahui apakah inovasi yang
akan dijalankan merupakan invasi yang telah matang untuk dilaksanakan sekaligus
mampu meminimalisir kerugian.
Berdasarkan survey yang dilakukan, jika Bakso Arjuno ini
melakukan inovasi berupa menyediakan paket menu, maka sebanyak 7 orang dari 14
responden setuju dan tiga orang dari 14 responden sangat setuju. Pada salah
satu menu akan ditawarkan rasa baru yaitu bakso jamur. Dengan konsep bakso
jumbo yang dalamnya ditambahkan jamur. Inovasi yang lain adalah pemberian
reward berupa semangkok bakso gratis jika telah sepuluh kali makan terdapat
delapan orang setuju dari 14 responden. Berdasarkan hasil survey tersebut maka,
Ibu Winarsih bisa mengaplikasikannya dalam usaha baksonya. Sebagai tambahan pematangan
dari sebuah inovasi adalah analisis SWOT.
2.7.1. Kekuatan
(Strenght)
Inovasi-inovasi yang akan diimplementasikan mempunyai
beberapa kekuatan yaitu:
a.
Pilihan mengurangi
rasa bosan
Memberikan
banyak pilihan kepada pelanggan dan knsumen yang lain. Karena pada dasarnya
manusia itu mudah untuk bosan dan cepat jenuh serta suka mencoba-coba.
b.
Mengikuti
kesuksesan fast food luar negeri
Mengilhami cara
penawaran dari fast food luar negeri seperti Mc D, KFC, Hoka-Hoka Bento dan
lainnya dengan menampilkan paketan, akan menarik perhatian penikmat kuliner
bakso. Memang pada kenyataannya konsumen Indonesia juga menyukai makan di
tempat-tempat fast food luar negeri dengan konsep paketan. Karena dirasa lebih
murah dan mempunyai keinginan untuk mencoba setiap paket yang ditawarkan.
c.
Pioner dalam
inovasi pada wilayah usaha sebagai ajang promosi
Menurut data
survey pasar, usaha-usaha bakso belum mempunyai inovasi tersebut. Hal ini akan
menjadikan konsumen melakukan self promotion dengan cara dari mulut ke mulut.
Apalagi pemberian reward gratis satu mangkok pada setiap pembelian sepuluh
mangkok. Akan mengundang konsumen untuk mengejar sampai sepuluh mangkok atau
juga dengan mengajak keluarga, tetangga ataupun rombongan untuk mencicipi Bakso
Arjuno demi reward tersebut.
d.
Membedakan
dengan Pesaing
Dengan hadirnya
menu Bakso Jamur dengan Gorengan dibaluti jamur, dapat menjadikan ciri khas
baru dari Bakso Arjuno tersebut.
2.7.2. Kelemahan
(Weaknes)
Pada setiap usaha menaikkan omset, selain mempunyai
kelebihan maka akan diikuti dengan kekurangan atau kelemahan. Kelemahhan
tersebut adalah:
a.
Kupon tersebut
hilang
Kupon yang
diberikan harus di desain yang sepraktis mungkin dan tidak mudah sobek serta
dengan warna yang mencolok agar menarik dan tetap diingat saat membeli bakso
harus dibawa. Jika tanpa kupon tersebut, waloupun konsumen yang telah makan
sepuluh kal tidak akan ketahuan. Maka perlunya antisipasi agar konsekuen dengan
reward yang ddijanjikan agar tidak mengecewakan konsumen. Hal tersebut bisa
diminimalisir dengan pemberian nota atau struk setiap kali pembelian. Jika
jumlah mangkok bakso telah memenuhi kuota, nota atau struk tersebut bisa dibawa
ke warung untuk ditukarkan dengan semangkok bakso.
b.
Hanya mau
membeli bakso saja tanpa membeli minuman
Setiap konsumen
merupakan pribadi yang berbeda dan harus dilayani dengan baik sesuai dengan
pelayanan pada tipe konsumen. Suatu saat akan muncul konsumen yang tidak mau
menu paketan. Karena sudah membawa minuman sendiri. Berarti selain memberikan
paketan menu, tetap memberikan pilihan seperti pemesanan bakso biasa tanpa
paketan minuman.
c.
Kesalahan
paketan oleh pramusaji karena lupa dengan jenis paketan
Hadirnya
paketan menu akan membuat tambahan pekerjaan bagi pramusaji. Karena paketannya
lebih dari dua maka perlunya trainning untuk karyawan. Melalui menghafal
paketan ataupun catatan kecil pada meja pramusaji agar meminimalisir kekeliruan
jenis paketan.
2.7.3. Peluang
(Oportunity)
Berdasarkan inovasi yang telah direncanakan, maka
mempunyai peluang untuk meningkatkan jumlah pelanggan. Pelanggan yang suka akan
kuliner dan suka mencoba-coba menu akan kembali lagi dengan memilih menu yang
berbeda. Suatu saat warung bakso tersebut tidak akan mampu menampung konsumen
yang banyak. Maka peluangnya adalah bisa membuka cabang usaha dengan konsep
seperti Waroeng Steak And Shake ataupun Ayam Bakar Wong Solo. Jadi pelanggan
dimanapun akan terservis dengan konsep yang sama dan rasa yang tetap terjaga.
2.7.4. Ancaman
(Threats)
Keberhasilan sesuai tujuan dari mengaplikasian inovasi
ini akan menciptakan ancaman dari keberlangsungan usaha Bakso Arjuno ini.
Usaha bakso yang ada pada lokasi tersebut akan bersaing bahkan meniru konsep
yang sama. Yaitu menciptakan paket menu
yang lebih murah dan menggiurkan. Hal tersebut jelas akan menggiurkan konsumen.
Tetapi kembali kepada konsep awal dan tujuan awal, tetap mempertahankan cita
rasa agar tetap sama dan menyajikan bakso dengan kualitas daging serta bumbu
yang baik. Maka pelanggan ataupun konsumen akan bisa memilih dan membedakan
mana bakso yang berkualitas dan mana bakso yang kurang berkualitas. Hal ini akan menciptakan
pelanggan yang loyal karena kepuasan atas cita rasa yang tetap terjaga. Bahkan
akan bisa berdampak untuk terjadi promosi dari mulut ke mulut.
2.8.
Pesaing
Wilayah kabupaten wlingi, merupakan wilayah yang luas
yang terdiri dari beberapa usaha kuliner. Antara lain kuliner peyek uceng yang
sangat terkenal, merupakan pesaing lain di kuliner yang berbeda. Tempat parkir
yang memadai dan warung yang asri serta berbagai pilihan menu yang menggiurkan
ditambah harga yang terjangkau akan membuat konsumen tergiur untuk mampir ke
tempat tersebut. Selain peyek uceng ada kompetitor yang berada pada bidang
usaha yang sama yaitu bakso. Kompetitor yang sangat kuat adalah Bakso Abilowo.
2.9.
Kunci Sukses Usaha
Setiap usaha mempunyai tujuan dan prinsip tertentu dalam
menjalankan roda usaha agar tetap berjalan. Serta dijadikan motivasi saat
terjadinya masa-masa sulit ataupun masa-masa kejayaan usaha. Setiap pengusah
hendaknya memiliki kunci dalam meraih sebuah kesuksesan. Disebut sukses tak
selamanya mendapatkan keuntungan yang besar dalam hal laba berupa uang ataupun
pelanggan yang banyak. Kesuksesan merupakan bagaimana seorang pengusaha mampu memegang kendali usahanya
dalam keadaan apapun.
Kunci sukses itulah yang akan mengarahkan kepada
kesuksesan suatu usaha. Pada usaha Bakso Arjuno ini yang telah lama berdiri
tentunya telah mengalami bnyak pengalaman. Pengalaman saat terseok-seok maupun
pengalaman yang mengantarkan kepada kesuksesan sampai pada akhirnya mampu
meraup Rp 2.000.000 perharinya.
Ibu Winarsih sebagai pemilik dan sekalligus pemegang
kendali roda usaha ini, mempunyai kunci sukses berupa:
1.
Kualitas
2.
Kejujuran
3.
Keuletan
4.
Kerja keras
5.
Berdoa
Beliau juga menyadari bahwa untuk menjadi sukses tidak
mudah seperti membalikkan telapak tangan, butuh proses yang panjang dan
berliku, dan yang pasti masa susah harus dihadapi dulu oleh seorang wirausaha
jika ingin merasakan nikmatnya sebuah kesuksesan.
2.10.
Strategi Pasar
2.10.1.
Visi dan Misi
a.
Visi strategi pasar
Pembuatan
strategi pasar ini mempunyai tujuan antara lain:
1)
Mempertahankan
Pelanggan
2)
Menciptakan
Peluang Pemasaran
3)
Memperluas Pemasaran
4)
Salah Satu
Bentuk Promosi Produk
b.
Misi dari strategi pemasaran
1)
Menciptakan
ide-ide kreatif untuk mempertahankan pelanggan dengan memberikan reward atas
kesetiaan dan keloyalan pelanggan.
2)
Melalui ide
kreatif dan inovasi penyajian akan membuka peluang untuk segmentasi pasar yang
baru yaitu para remaja dan anak muda yang tertarik dengan inovasi dan penyajian
yang ekonomis.
3)
Pemasaran akan
semakin luas dengan pelanggan yang telah merasakan reward dan penyajian yang
ekonomis melalui promosi dari mulut ke mulut oleh pelanggan yang loyal.
4)
Penyajian menu
yang unik dan berbeda merupakan salah satu promosi oleh pemilik usaha secara
tidak langsung.
2.10.2.
Segmentasi
Alasan mendasar segmentasi pasar adalah bahwa konsumen
mempunyai perbedaan lebutuhan dalam setiap produk dan oleh karna itu konsumen
akan memberi reaksi yang berbeda untuk setiap produk yang ditawarkan kepadanya/
da;am banyak kaasus, perusahaan dapat memperoleh manfaat maksimumdengan
mengembangkan produk yang dapat memenuhi kebutuhan segmen pasar tertentu
dibanding dengan memperkenalkan satu jenis produk untuk konsumsi massal.
Segmentasi pasar atas inovasi yang telah direncanakan
adalah seluruh pelanggan Bakso Arjuno yang telah ada dan pelanggan menengah ke
atas. Remaja yang suka variasi sajian dan rasa. Masyarakat menengah ke atas. Segmentasi di
atas merupakan target yang akan ditangkap oleh pemilik Bakso Arjuno untuk
menangkap pasar lebih luas dan lebih variatif.
2.10.3.
Target
Target pasar adalah kelompok konsumen yang mempunyai
ciri-ciri atau sifat hampir sama (homogen) yang dipilih perusahaan dan yang
akan dicapai dengan strategi bauran pemasaran (marketing mix). Dengan
ditetapkannya target pasar, perusahaan dapat mengembangkan posisi produknya dan
strategi bauran pemasaran untuk setiap target pasar tersebut. Target pasar
perlu ditetapkan, karena bermanfaat dalam;
a.
Mengembangkan posisi produk dan strategi bauran
pemasaran.
b.
Memudahkan penyesuaian produk yang dipasarkan
dan strategi bauran pemasaran yang dijalankan (harga yang tepat, saluran
distribusi yang efektif, promosi yang tepat) dengan target pasar.
c.
Membidik peluang pasar lebih luas, hal ini
penting saat memasarkan produk baru.
d.
Memanfaatkan sumber daya perusahaan yang
terbatas seefisien dan seefektif mungkin
e.
Mengantisipasi persaingan
Melalui identifikasi bagian pasar yang dapat dilayani
secara efektif, perusahaan akan berada pada posisi lebih baik dengan melayani
konsumen tertentu dari pasar tersebut.Target pasarnya adalah mampu menangkap peluang dari yang
biasanya menyukai fast food seperti quick chicken yang cukup diminati. Melalui
inovasi ini, akan memberikan pilihan kuliner dengan sistem paketan. Hal ini
memang perlu uji coba. Uji coba perlu adanya promosi dan alat-alat untuk
menarik konsumen mengunjungi warung Bakso Arjuno. Salah satu penarik perhatian
yaitu dengan pemberian hadiah melalui kupon kesetiaan berupa semangkok bakso
gratis.
2.10.4.
Positioning
Produk dapat diposisikan dengan menggunakan pernyataan
poisitioning klasik yang menjawab beberapa pertanyaan penting berikut ini :
Widianti, Winda.http://stmik3211616ndha.wordpress.com/bab-3/
1.
Untuk siapa produk di desain ?
Produk ini didesain untuk masyarakat Kota
Wlingi yang menyukai kuliner dan mempunyai kegemaran dalam hal penyajian serta cita rasa yang berbeda.
2.
Produk macam apakah ini ?
Produk kuliner dengan sistem menu paketan
seperti penyajian menu pada tempat kuliner fast food.
3.
Keuntungan apa yang paling penting yang
ditawarkan ?
Keuntungan yang paling penting ditawarkan
adalah harga yang lebih murah jika memilih menu paketan dari pada memilih menu
standar perbiji. Apalagi pemilik warung akan mendapatkan laba yang lebih besar
karena bisa bekerjasama dengan pabrik minuman kemasan.
4.
Siapa pesaing yang paling utama ?
Pesaing yang paling utama adalah bakso solo.
Bakso yang mempunyai kekuatan marketing pada tempat pemasaran serta waktu
berdirinya yang telah lama, maka bakso tersebut mempunyai pelanggan tetap.
Serta telah menjadi brand image pada masyarakat kota wlingi dan sekitarnya.
5.
Bagaimana produk dapat berbeda dengan pesaimg ?
Produk dari bakso arjuno mempunyai ciri khas
rasa dan bentuk yang berbeda. Apalagi ditambah dengan inovasi berupa strategi
penjualan dengan penawaran menu paketan. Harga lebih terjangkau dan konsumen
tidak jenuh merasakan penyajian bakso dan citarasa yang tetap yang ditawarkan
pesaing bakso arjuno.
6.
Apa yang didapat konsumen dari perbedaan
tersebut ?
Penawaran
produk dengan panyajiaan baru dan harga yang lebih terjangkau. Serta konsumen
akan merasa senang untuk mencoba berbagai paket. Pada dasarnya manusia itu
menyukai hal-hal baru dengan harga terjangkau. Serta ada perlakuan spesial bagi
pelanggan yang loyal dan pelanggan yang setia akan diberikan reward berupa satu
mangkuk bakso gratis.
2.10.5.
Piramida Strategi Pemasaran
Piramida strategi pemasaran merupakan piramida terbalik.
Piramida yang puncaknya ada di bawah. Maksudnya puncak piramida tersebut terisi
oleh siapapun yang bisa mengambil peluang. Pada bisnis bakso ini, menggunakan
sistem piramida pemasaran yaitu maksudnya bahwa yang mencampai puncak adalah
hal yang relevan untk semua orang asalkan mampu mengatasi menganslisis kegiatan
usahanya dengan baik. Salah satunya dengan analisis SWOT yang memudahkan untuk
memetakan strategi pemasaran dari pengaruh internal dan eksternal.
2.11. Analisa
Keuangan, Budget dan Forecast
2.11.1. Sales
Forecast
2.11.1.1.
Financial
Modal
awal yang dipakai untuk mendirikan usaha bakso Arjuno yaitu modal sendiri dan
pinjaman dari UKM. Dengan begitu sumber dana yang dipakai untuk menjalankan
bisnis bakso Arjuno yaitu dari modal sendiri dan pinjaman UKM. Untuk
tahun-tahun sebelumnya, dana sendiri
yang dipakai untuk bisnis bakso Arjuno tersebut sebesar Rp 3 Juta, dan dana dari UKM sebesar
Rp 500.000. Dari biaya tersebut bisa menghasilkan kurang lebih 1 juta porsi
per bulannya.
Dalam
tahun ini, akan direncanakan untuk
pengembangan bisnis bakso Arjuno dengan menambah porsi penjualan bakso
yaitu sekitar 2 juta porsi per bulannya.
Dalam pengembangan ini diperkirakan ada tambahan dana yang dibutuhkan. Sumber
dana yang dibutuhkan tersebut rencananya dari dana sendiri dan pinjaman UKM
bertambah menjadi Rp 3 juta.
2.11.1.2.
Budget
NO
|
KETERANGAN
|
BIAYA
|
UNTUK 1 JUTA PORSI/BULAN
|
1
|
Bahan Baku
|
Rp 41.400.000
|
|
2
|
Bahan Tambahan
|
Rp 9.000.000
|
|
3
|
Utang Usaha
-
Bahan
Baku
-
Bahan
Tambahan
|
Rp 1.500.000
|
|
JUMLAH
|
Rp
51.900.000
|
Tabel 4.2 Biaya Produksi
Tahun Sebelumnya
Tabel diatas merupakan
biaya yang digunakan untuk produksi Bakso
tahun-tahun sebelumnya. Sedangkan rincian biaya untuk pengembangan bakso Arjuno
yaitu :
NO
|
KETERANGAN
|
BIAYA
|
UNTUK 2 JUTA PORSI/BULAN
|
1
|
Bahan Baku
|
Rp 55.650.000
|
|
2
|
Bahan Tambahan
|
Rp 9.000.000
|
|
3
|
Utang Usaha
-
Bahan
Baku
-
Bahan
Tambahan
|
Rp 1.500.000
|
|
JUMLAH
|
Rp 67.150.000
|
||
Tabel 4.3 Biaya
Tambahan
|
Dari tabel diatas, dapat
diambil kesimpulan bahwa untuk penambahan porsi bakso penjualan juga
membutuhkan tambahan biaya yang juga signifikan dengan rata-rata penambahan
daging sebesar 10kg.
2.11.1.3.
Forecast
Biaya
tambahan untuk biaya produksi yang akan datang yaitu penambahan biaya pembelian
bahan produk baru yaitu menu bakso jamur
beserta minumannya. Untuk biaya penambahan paketnya di butuhkan biaya sekitar
Rp 300.000.
2.11.2. Expenses
Forecast
2.11.2.1.
Financial
Biaya
operasional tahun sebelumnya bersumber dari biaya sendiri dan tambahan dari
UKM. Rencananya untuk Biaya operasional pengembangan bisnis bakso Arjuno ini
juga sama dengan yang tahun lalu, yaitu
sebagian diambil dari modal sendiri dan sebagian lagi dari UKM. Anggaran Biaya UKM sebesar Rp
3juta di gunakan untuk biaya produksi dan operasional sekaligus.
2.11.2.2.
Budget
NO
|
KETERANGAN
|
BIAYA
|
1.
|
Gaji
|
Rp. 6.000.000/bulan
|
2.
|
Listrik & Telepon
|
Rp. 600.000/bulan
|
3.
|
Gerobak
|
Rp. 2.000.000
|
4.
|
Rolling Door
|
Rp. 4.500.000
|
5.
|
TV LCD
|
Rp. 3.000.000
|
6.
|
TV Kabel
|
Rp. 500.000/bulan
|
JUMLAH
|
RP16.600.000
|
Tabel 4.4 Biaya
Operasional yang Akan Datang
Tabel
diatas menunjukkan biaya operasional yang akan datang. Seperti TV LCD dulunya
tidak ada, dan sekarang ditambah TV LCD untuk menarik konsumen.
2.11.2.3.
Forecast
Biaya tambahan yang akan datang diperkirakan yaitu biaya
Tambahan gaji karena adanya penambahan 2 karyawan lagi, kemudian penambahan
gerobak, TV LCD dan juga kabel TV. Untuk rincian biayanya sebagai berikut :
Tabel 4.5 Biaya
Tambahan yang Akan Datang
NO
|
KETERANGAN
|
BIAYA
|
1
|
Gaji (2 karyawan)
|
Rp 1.500.000
|
2
|
Gerobak
|
Rp. 2.000.000
|
3
|
Rolling Door
|
Rp. 4.500.000
|
4
|
TV LCD
|
Rp. 3.000.000
|
5
|
TV Kabel
|
Rp. 500.000/bulan
|
JUMLAH
|
Rp
11.500.000
|
Selain
itu, juga ada biaya untuk pemasaran yaitu pemasangan banner dan sponsor baris
umum. Biaya untuk pemasangan banner itu sendiri membutuhkan biaya sekitar Rp
27.000/1x1 meter. Kemudian untuk biaya sponsor baris umum memerlukan penambahan
biaya sekitar Rp 750.000. Jadi, jumlah penambahan biaya yang akan datang
keseluruhannya sebesar Rp 93.200.000.
No comments:
Post a Comment