- Monday, November 10, 2014

Rencana Pembuatan Usaha Perdagangan

BAB I
PENDAHULUAN

 
1.1      Latar Belakang Masalah
Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki banyak penduduk, oleh karena itu semakin banyak penduduk maka semakin banyak pula kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi.  Mulai dari kebutuhan sandang, pangan sampai papan. Kebutuhan yang paling utama adalah kebutuhan tentang pangan.
Beberapa tempat sudah sering kali dijumpai penyedia/pedagang makanan, makanan itu sendiri bukan hanya makanan pokok yaitu jenis nasi saja, namun ada pula makanan ringan atau camilan sebagai pelengkap ataupun pengganti nasi. 
Indonesia mempunyai banyak sekali kuliner yang bisa dijadikan hobbi atau camilan. Mulai dari gado-gado sampai bakso. Dan baksolah adalah kuliner yang paling populer. Kepopulerannya membuat bakso banyak dijumpai di tempat-tempat tertentu bahkan di setiap sudut jalan sudah ada pedagang bakso.  Bakso adalah salah satu makanan ringan selain nasi yang banyak digemari orang, rasanya yang khas dengan bahan daging itu membuat orang tertarik.
Daerah kabupaten Blitar adalah salah satu diantara banyak wilayah yang cukup banyak pedagang bakso, meskipun masyarakatnya tidak tergolong kelas atas namun mereka banyak menggemari bakso serta mengkonsumsinya hampir setiap hari.  Wlingi adalah salah satu kecamatan yang ada di kabupaten Blitar, tepatnya berada di arah sebelah timur daerah kota Blitar.  Terdapat beberapa pedagang bakso, dengan pemilik yang berbeda-beda, namun konsumennya tidak hanya berasal dari wilayah itu saja, banyak konsumen luar daerah tersebut yang mengkonsumsi bakso disana.  Salah satu alasannya selain Wlingi adalah jalan utama menuju Malang dll, ketertarikan konsumen berasal dari rasa khas yang dimiliki para pedagang bakso disana.
Kualitas bakso yang ditawarkan harus seimbang dengan harga yang ditentukan, untuk lebih bisa meyakinkan para konsumen maupun calon konsumen sendiri.  Hal ini ada hubungannya dengan segmen pasar yang dapat menunjang kemajuan usaha bakso sendiri, apabila penentuan harga sesuai dengan semua


sasaran maka kemungkinan besar konsumen dan calon konsumen akan meminatinya.  Selain itu inovasi maupun kreatifitas dalam mengembangkan usaha juga sangat penting, bagaimana strategi pengembangan usahanya.
1.2         Rumusan Masalah
1.    Bagaimana dan apa rencana bisinis untuk kemajuan usaha bakso Arjuno Wlingi?
2.    Bagaimana strategi pemasaran bisnis bakso Arjuno Wlingi?
3.    Bagaimana target pasar yang dimiliki bakso Arjuno Wlingi?
4.    Bagaimana analisa keuangan bakso Arjuno Wlingi?
1.3         Tujuan Proyek
1.    Untuk mengetahui rencana bisinis untuk kemajuan usaha bakso Arjuno Wlingi.s
2.    Untuk mengetahui strategi pemasaran bisnis bakso Arjuno Wlingi.
3.    Untuk mengetahui target pasar yang dimiliki bakso Arjuno Wlingi.
4.    Untuk mengetahui analisa keuangan bakso Arjuno Wlingi.



Graphic1.pngBAB II
PEMBAHASAN

2.1.        Struktur Organisasi
Usaha Bakso Arjuno ini merupakan industri rumahan yang dikelola oleh keluarga. Pada usaha ini tidak mempunyai struktur layaknya etruktur organisasi pada sebuah perusahaan. Tetapi mempunyai pembagian kerja mulai pembuatan sampai perekapan keuangan. Cukup dengan pembagian kerja yang sederhana. Ibu Winarsih bertugas sebagai pengawas sekaligus pelaksana pembuatan bakso bahkan sampai masalah keuangan, beliau mampu mengurusnya sendiri. Sedangkan suami bertugas sebagai peracik kuah.
Tugas sebagai pelayan warung adalah putra ibu Winarsih yang berjumlah tiga orang. Dirasa beliau, tiga orang dari putranya sendiri sudah mencukupi dalam melayani pembeli. Perekrutan karyawan dari luar ternyata kurang bisa dipercaya dan kurang optimal dalam melayani. Hal tersebut pernah dirasakan saat mempekerjakan orang lain pada usaha beliau. Ternyata usaha ini, untuk saat ini masih lebih baik dengan kinerja anggota keluarga yang saling bahu membahu. Layaknya usaha lain yang berbasis keluarga sebagai karyawan dan pengembang usaha tersebut. Seperti HT Sound System yang ada di Kota Blitar dan Brownis Amanda dari Kota Bandung, yang berati anak dan menantu damai singkatan dari “AMANDA”.

2.2.       Tujuan Usaha
Seperti halnya usaha yang lain, usaha usaha ini didirikan dengan tujuan mendapatkan penghasilan untuk menafkai keluarga. Selain tujuan utama tersebut, usaha ini bertujuan untuk menyajikan bakso dengan cita rasa yang segar dan penyajian yang berbeda. Sehingga memberikan pilihan kepada masyarakat terhadap bakso yang lebih segar, sehat dan dan dengan ciri khas tersendiri.



2.3.        Modal Awal dan Omset
Sejak awal didirikan, bakso ini mengeluarkan modal sebesar Rp 3.000.000 untuk membeli peralatan dan bahan pembuat bakso. Kemudian terus berkembang setelah berjalan tiga tahun. Awal mula daging hanya sebanyak satu kilogram takut tidak habis. Kemudian terus berjalan dengan manambahkan setengah kilogram pada setiap penggilingan sampai pada saat ini menjadi 20 kg daging. Daging sebanyak itu dibagi menjadi dua tipe. 15 kg untuk bakso jumbo dan 5 kg untuk bakso kecil. Daging sebanyak 20 kg menghabiskan dana sekitar Rp 1.400.000 dengan bumbu yang diracik sebesar Rp 400.000.
Omset penjualan bakso saat ini mencapai Rp 5.000.000 apalagi jika ada bus atau tarvel yang bekerjasama dengan pihak warung dalam mengarahkan penumpang untuk menikmati kuliner di Bakso Arjuno.

2.4.        Produk
Bakso Arjuno memiliki beberapa menu bakso, yaitu Bakso Jumbo dan Bakso Kecil. Dan minuman yang tersedia di Bakso Arjuno, yaitu teh botol sosro, soda gembira dan es campur. Berikut adalah proses pembuatan produk bakso Arjuno:


 2.5.       Analisis Pasar
Bakso merupakan makanan cepat saji yang sangat diminati oleh anak-anak sampai orang dewasa. Makanan ini sangat digemari pula oleh wisatawan ataupun masyarakat yang sedang bepergian. Selain itu bakso merupakan makanan yang terjangkau harganya. Pembuatannya pun juga mudah serta bahan baku serta alat yang sederhana dan mudah didapatkan. Paling umum adalah bakso dengan bahan baku daging, urat, bakso telur bakso udang, ayam maupun ikan. Bakso merupakan makanan kuliner yang paling popular dan banyak dicari oleh masayarakat sebagai camilan maupun makanan.
Permasalahannya, bakso telah menjamur dimana-mana. Mulai yang ada di warung pinngir jalan, dalam membuat ciri khas agar tetap mempunyai konsumen. Seperti halnya yang telah dilakukan oleh Ibu Winarsih, pemilik Bakso Arjuno. Ibu Winarsih mempunyai ide menarik tentang pembuatan ciri khas bakso yaitu bakso jumbo. Hal ini sangat menarik peminat bakso dan menarik perhatian bagi konsumen yang lain. Tetapi suatu saat akan muncul kompetitor yang akan menggunakan konsep yang sama dan menambahkan sedikit polesan ciri khas tertentu maka akan mengurangi pasar Bakso Arjuno.
Kompetitor Bakso Arjuno saat ini ada tiga yaitu Bakso Abilowo, Bakso Solo dan Bakso Rejeki. Ketiga bakso tersebut mempunyai keunggulan masing-masing. Keunggulan tersebut bisa dilihat pada tabel di bawah ini:

Nama
Lama Usaha
Tenaga Kerja
Kekuatan
Bakso Solo
13 Tahun
8 Pegawai
Tempat Strategis
Bakso Abilowo
5 Tahun
5 Pegawai
Tempat Strategis, mempunyai cabang
Bakso Rejeki  (cab. alon-alon Kota Blitar)
2 Tahun
2 pegawai
Nama yang sudah terkenal dari Kota Blitar
Tabel 2.1 Kompetitor Bakso Arjuno

Berdasarkan tabel di atas, bisa dibaca bahwa ketiga pesaing sangat kuat. Bakso Solo merupakan bakso yang sudah berdiri 13 tahun. Hal tersebut merupakan potensi yang bagus untuk Bakso Solo dalam mengembangkan bisnis ini. Nama tersebut telah ada di kepala penduduk Wlingi. Bakso yang telah berdiri lama, mempunyai pelanggan yang loyal dan pelanggan tetap. Apalagi tempat strategis juga  merupakan aset promosi yang bagus dalam mengembangkan usaha dan mempertahankan usaha dari bakso-bakso yang didirikan.
Pesaing yang lain adalah Bakso Abilowo. Bakso ini termasuk bakso yang cukup lama didirikan. Yaitu lima tahun yang lalu. Suatu usaha yang tela lama didirikan akan bisa merebut perhatian konsumen lebih banyak daripada bakso yang baru. Telah teruji kualaitas rasa dan pelayanan. Bakso ini mempunyai tempat yang strategis dan telah membuka cabang. Pembukaan cabang ini  merupakan bentuk perhatian dari pengusaha dalam menyajikan pelayanan bakso yang ada dimana-mana dan mudah  ditemukan. Pembukaan cabang tak sekedar simbol kesuksesan, tetapi bentuk serrvis kepada pelanggan dan menjaring konsumen agar tidak lari kepada penjual bakso yang lain.
Bakso pesaing yang terakhir adalah Bakso Rejeki. Bakso ini didirikan dua tahun yang lalu dan bisa dibilang sangat berani untuk membuka cabang sebagai bentuk pelayanan konsumen. Serta menjaring konsumen agar tetap setia kepada bakso ini. Selain itu, untuk membuat pengingat yang kuat dalam otak masyarakat. Dimana-mana bakso tersebut bisa ditemukan untuk dinikati. Apalagi nama bakso ini telah populer di Kota Blitar yang terletak di Aloon-Aloon, yaitu pusat kota dan berkumpulnya masyarakat yang datang dari daerah Kota Blitar dan sekitarnya. Maka warga Wlingi akan dengan mudah menikmati tanpa jauh-jauh ke Blitar.
Maka dari itu, perlunya inovasi cerdas untuk mempertahankan pelanggan dan menarik konsumen lebih banyak lagi. Inovasi yang berbeda dan bisa membuat image baru yang mudah diingat dan menarik. Solusi yang ditawarkan adalah penyediaan paket menu dan pemberian reward atas kesetiaan pelanggan yang telah datang sepuluh kali berupa gratis semangkok bakso. Selain itu pengembangan produk juga sangat penting untuk membedakan dengan para pesaing, yaitu dengan menghadirkan menu varian lain seperti Bakso Jamur dengan gorengan panjang dibaluti dengan jamur.
Inovasi ini dianggap berbeda dan sangat unik serta menarik. Ketiga pesaingpun belum ada yang memakai konsep ini. Bukan konsep yang melemahkan pesaing tetapi memberikan situasi kompetitif yang sehat. Solusi ini dibuat karena dari hasil wawancara pemilik, belum mempunyai keberanian untuk membuka cabang dalam waktu dekat. Maka solusi ini dianggap solusi yang tepat dengan membuat analisis SWOT sebagai kehatia-hatian dalam meminimalisir keburukan dan mengembangkan kekuatan dari ide ini.

2.6.       Kondisi Pasar
Kondisi pasar usaha kuliner di daerah Wlingi dan sekitarnya sangat beragam dan telah mampu menerima berbagai makanan cepat saji yang berbau kebarat-baratan. Walaupun tingkat konsumtifnya masih rendah dibanding Kota Blitar, tetapi penduduk yang kebanyakan bekerja sebagai petani dan pedagang ini mau menerima dan mencoba hal-hal baru. Semakin luasnya jangkauan komunikasi dan televisi maka budaya pun juga bergeser. Walaupun orang desa, tetapi mempunyai lidah Kota.
Pergeseran budaya tersebut dijadikan modal bagi para pengusaha kuliner khususnya untuk terus berinovasi menjajakan makanannya dengan konsep-konsep baru. Salah satunya konsep paketan menu.  Paketan menu ini dimiliki kuliner Quick Chicken yang lumayan rame di daerah Wlingi. Sehingga konsep ini bisa diterima dan membuat masyarakat tidak asing atau membuatnya bingung dengan konsep ini.
Konsep-konsep seperti ini bisa dijadikan panduan dan pengembangan bisnis. Tentunya perlu polesan agar tidak terkesan plagiat. Harus mempunyai ciri khas dan tentunya tetap menghasilkan keuntungan. Berdasarkan kondisi pasar yang telah bisa menerima konsep kebarat-baratan ini, maka inovasi yang dikonsepkan untuk bakso Arjuno tidak akan membuat masyarakat kaget ataupun bingung. Mereka akan terbiasa dan mereka akan menikmati paketan menu dengan konsep buatan dan ciri khas dari Bakso Arjuno. Serta akan tambah tertarik dengan hadiah dari Bakso Arjuno atas kesetiaan pelanggan berupa semangkok bakso gratis jika telah membeli sepuluh mangkok bakso di Bakso Arjuno.

2.7.       Analisis SWOT
Analisis ini digunakan untuk menguji dan merencanakan sebuah rencana bisnis agar sesuai dengan tujuan pendirian dari sebuah usaha usaha Bakso Arjuno. Melalui analisis ini akan diketahui apakah inovasi yang akan dijalankan merupakan invasi yang telah matang untuk dilaksanakan sekaligus mampu meminimalisir kerugian.
Berdasarkan survey yang dilakukan, jika Bakso Arjuno ini melakukan inovasi berupa menyediakan paket menu, maka sebanyak 7 orang dari 14 responden setuju dan tiga orang dari 14 responden sangat setuju. Pada salah satu menu akan ditawarkan rasa baru yaitu bakso jamur. Dengan konsep bakso jumbo yang dalamnya ditambahkan jamur. Inovasi yang lain adalah pemberian reward berupa semangkok bakso gratis jika telah sepuluh kali makan terdapat delapan orang setuju dari 14 responden. Berdasarkan hasil survey tersebut maka, Ibu Winarsih bisa mengaplikasikannya dalam usaha baksonya. Sebagai tambahan pematangan dari sebuah inovasi adalah analisis SWOT.

2.7.1. Kekuatan (Strenght)
Inovasi-inovasi yang akan diimplementasikan mempunyai beberapa kekuatan yaitu:
a.         Pilihan mengurangi rasa bosan
Memberikan banyak pilihan kepada pelanggan dan knsumen yang lain. Karena pada dasarnya manusia itu mudah untuk bosan dan cepat jenuh serta suka mencoba-coba.
b.      Mengikuti kesuksesan fast food luar negeri
Mengilhami cara penawaran dari fast food luar negeri seperti Mc D, KFC, Hoka-Hoka Bento dan lainnya dengan menampilkan paketan, akan menarik perhatian penikmat kuliner bakso. Memang pada kenyataannya konsumen Indonesia juga menyukai makan di tempat-tempat fast food luar negeri dengan konsep paketan. Karena dirasa lebih murah dan mempunyai keinginan untuk mencoba setiap paket yang ditawarkan.
c.         Pioner dalam inovasi pada wilayah usaha sebagai ajang promosi
Menurut data survey pasar, usaha-usaha bakso belum mempunyai inovasi tersebut. Hal ini akan menjadikan konsumen melakukan self promotion dengan cara dari mulut ke mulut. Apalagi pemberian reward gratis satu mangkok pada setiap pembelian sepuluh mangkok. Akan mengundang konsumen untuk mengejar sampai sepuluh mangkok atau juga dengan mengajak keluarga, tetangga ataupun rombongan untuk mencicipi Bakso Arjuno demi reward tersebut.
d.        Membedakan dengan Pesaing
Dengan hadirnya menu Bakso Jamur dengan Gorengan dibaluti jamur, dapat menjadikan ciri khas baru dari Bakso Arjuno tersebut.

2.7.2. Kelemahan (Weaknes)
Pada setiap usaha menaikkan omset, selain mempunyai kelebihan maka akan diikuti dengan kekurangan atau kelemahan. Kelemahhan tersebut adalah:
a.         Kupon tersebut hilang
Kupon yang diberikan harus di desain yang sepraktis mungkin dan tidak mudah sobek serta dengan warna yang mencolok agar menarik dan tetap diingat saat membeli bakso harus dibawa. Jika tanpa kupon tersebut, waloupun konsumen yang telah makan sepuluh kal tidak akan ketahuan. Maka perlunya antisipasi agar konsekuen dengan reward yang ddijanjikan agar tidak mengecewakan konsumen. Hal tersebut bisa diminimalisir dengan pemberian nota atau struk setiap kali pembelian. Jika jumlah mangkok bakso telah memenuhi kuota, nota atau struk tersebut bisa dibawa ke warung untuk ditukarkan dengan semangkok bakso.
b.        Hanya mau membeli bakso saja tanpa membeli minuman
Setiap konsumen merupakan pribadi yang berbeda dan harus dilayani dengan baik sesuai dengan pelayanan pada tipe konsumen. Suatu saat akan muncul konsumen yang tidak mau menu paketan. Karena sudah membawa minuman sendiri. Berarti selain memberikan paketan menu, tetap memberikan pilihan seperti pemesanan bakso biasa tanpa paketan minuman.
c.         Kesalahan paketan oleh pramusaji karena lupa dengan jenis paketan
Hadirnya paketan menu akan membuat tambahan pekerjaan bagi pramusaji. Karena paketannya lebih dari dua maka perlunya trainning untuk karyawan. Melalui menghafal paketan ataupun catatan kecil pada meja pramusaji agar meminimalisir kekeliruan jenis paketan.

2.7.3. Peluang (Oportunity)
Berdasarkan inovasi yang telah direncanakan, maka mempunyai peluang untuk meningkatkan jumlah pelanggan. Pelanggan yang suka akan kuliner dan suka mencoba-coba menu akan kembali lagi dengan memilih menu yang berbeda. Suatu saat warung bakso tersebut tidak akan mampu menampung konsumen yang banyak. Maka peluangnya adalah bisa membuka cabang usaha dengan konsep seperti Waroeng Steak And Shake ataupun Ayam Bakar Wong Solo. Jadi pelanggan dimanapun akan terservis dengan konsep yang sama dan rasa yang tetap terjaga.

2.7.4. Ancaman (Threats)
Keberhasilan sesuai tujuan dari mengaplikasian inovasi ini akan menciptakan ancaman dari keberlangsungan usaha Bakso Arjuno ini. Usaha bakso yang ada pada lokasi tersebut akan bersaing bahkan meniru konsep yang sama. Yaitu menciptakan paket  menu yang lebih murah dan menggiurkan. Hal tersebut jelas akan menggiurkan konsumen. Tetapi kembali kepada konsep awal dan tujuan awal, tetap mempertahankan cita rasa agar tetap sama dan menyajikan bakso dengan kualitas daging serta bumbu yang baik. Maka pelanggan ataupun konsumen akan bisa memilih dan membedakan mana bakso yang berkualitas dan mana bakso yang kurang  berkualitas. Hal ini akan menciptakan pelanggan yang loyal karena kepuasan atas cita rasa yang tetap terjaga. Bahkan akan bisa berdampak untuk terjadi promosi dari mulut ke mulut.

2.8.       Pesaing
Wilayah kabupaten wlingi, merupakan wilayah yang luas yang terdiri dari beberapa usaha kuliner. Antara lain kuliner peyek uceng yang sangat terkenal, merupakan pesaing lain di kuliner yang berbeda. Tempat parkir yang memadai dan warung yang asri serta berbagai pilihan menu yang menggiurkan ditambah harga yang terjangkau akan membuat konsumen tergiur untuk mampir ke tempat tersebut. Selain peyek uceng ada kompetitor yang berada pada bidang usaha yang sama yaitu bakso. Kompetitor yang sangat kuat adalah Bakso Abilowo.

2.9.       Kunci Sukses Usaha
Setiap usaha mempunyai tujuan dan prinsip tertentu dalam menjalankan roda usaha agar tetap berjalan. Serta dijadikan motivasi saat terjadinya masa-masa sulit ataupun masa-masa kejayaan usaha. Setiap pengusah hendaknya memiliki kunci dalam meraih sebuah kesuksesan. Disebut sukses tak selamanya mendapatkan keuntungan yang besar dalam hal laba berupa uang ataupun pelanggan yang banyak. Kesuksesan merupakan bagaimana seorang  pengusaha mampu memegang kendali usahanya dalam keadaan apapun.
Kunci sukses itulah yang akan mengarahkan kepada kesuksesan suatu usaha. Pada usaha Bakso Arjuno ini yang telah lama berdiri tentunya telah mengalami bnyak pengalaman. Pengalaman saat terseok-seok maupun pengalaman yang mengantarkan kepada kesuksesan sampai pada akhirnya mampu meraup Rp 2.000.000 perharinya.
Ibu Winarsih sebagai pemilik dan sekalligus pemegang kendali roda usaha ini, mempunyai kunci sukses berupa:
1.    Kualitas
2.    Kejujuran
3.    Keuletan
4.    Kerja keras
5.    Berdoa
Beliau juga menyadari bahwa untuk menjadi sukses tidak mudah seperti membalikkan telapak tangan, butuh proses yang panjang dan berliku, dan yang pasti masa susah harus dihadapi dulu oleh seorang wirausaha jika ingin merasakan nikmatnya sebuah kesuksesan.

2.10.   Strategi Pasar
2.10.1.  Visi dan Misi
a.        Visi strategi pasar
Pembuatan strategi pasar ini mempunyai tujuan antara lain:
1)        Mempertahankan Pelanggan
2)        Menciptakan Peluang Pemasaran
3)        Memperluas Pemasaran
4)        Salah Satu Bentuk Promosi Produk
b.        Misi dari strategi pemasaran
1)      Menciptakan ide-ide kreatif untuk mempertahankan pelanggan dengan memberikan reward atas kesetiaan dan keloyalan pelanggan.
2)     Melalui ide kreatif dan inovasi penyajian akan membuka peluang untuk segmentasi pasar yang baru yaitu para remaja dan anak muda yang tertarik dengan inovasi dan penyajian yang ekonomis.
3)     Pemasaran akan semakin luas dengan pelanggan yang telah merasakan reward dan penyajian yang ekonomis melalui promosi dari mulut ke mulut oleh pelanggan yang loyal.
4)     Penyajian menu yang unik dan berbeda merupakan salah satu promosi oleh pemilik usaha secara tidak langsung.

2.10.2.  Segmentasi
Alasan mendasar segmentasi pasar adalah bahwa konsumen mempunyai perbedaan lebutuhan dalam setiap produk dan oleh karna itu konsumen akan memberi reaksi yang berbeda untuk setiap produk yang ditawarkan kepadanya/ da;am banyak kaasus, perusahaan dapat memperoleh manfaat maksimumdengan mengembangkan produk yang dapat memenuhi kebutuhan segmen pasar tertentu dibanding dengan memperkenalkan satu jenis produk untuk konsumsi massal.
Segmentasi pasar atas inovasi yang telah direncanakan adalah seluruh pelanggan Bakso Arjuno yang telah ada dan pelanggan menengah ke atas. Remaja yang suka variasi sajian dan rasa. Masyarakat menengah ke atas. Segmentasi di atas merupakan target yang akan ditangkap oleh pemilik Bakso Arjuno untuk menangkap pasar lebih luas dan lebih variatif.

2.10.3.  Target
Target pasar adalah kelompok konsumen yang mempunyai ciri-ciri atau sifat hampir sama (homogen) yang dipilih perusahaan dan yang akan dicapai dengan strategi bauran pemasaran (marketing mix). Dengan ditetapkannya target pasar, perusahaan dapat mengembangkan posisi produknya dan strategi bauran pemasaran untuk setiap target pasar tersebut. Target pasar perlu ditetapkan, karena bermanfaat dalam;
a.       Mengembangkan posisi produk dan strategi bauran pemasaran.
b.      Memudahkan penyesuaian produk yang dipasarkan dan strategi bauran pemasaran yang dijalankan (harga yang tepat, saluran distribusi yang efektif, promosi yang tepat) dengan target pasar.
c.       Membidik peluang pasar lebih luas, hal ini penting saat memasarkan produk baru.
d.      Memanfaatkan sumber daya perusahaan yang terbatas seefisien dan seefektif mungkin
e.       Mengantisipasi persaingan

Melalui identifikasi bagian pasar yang dapat dilayani secara efektif, perusahaan akan berada pada posisi lebih baik dengan melayani konsumen tertentu dari pasar tersebut.Target pasarnya adalah mampu menangkap peluang dari yang biasanya menyukai fast food seperti quick chicken yang cukup diminati. Melalui inovasi ini, akan memberikan pilihan kuliner dengan sistem paketan. Hal ini memang perlu uji coba. Uji coba perlu adanya promosi dan alat-alat untuk menarik konsumen mengunjungi warung Bakso Arjuno. Salah satu penarik perhatian yaitu dengan pemberian hadiah melalui kupon kesetiaan berupa semangkok bakso gratis.

2.10.4.   Positioning
Produk dapat diposisikan dengan menggunakan pernyataan poisitioning klasik yang menjawab beberapa pertanyaan penting berikut ini : Widianti, Winda.http://stmik3211616ndha.wordpress.com/bab-3/
1.    Untuk siapa produk di desain ?
Produk ini didesain untuk masyarakat Kota Wlingi yang menyukai kuliner dan mempunyai kegemaran dalam hal  penyajian serta cita rasa yang berbeda.
2.    Produk macam apakah ini ?
Produk kuliner dengan sistem menu paketan seperti penyajian menu pada tempat kuliner fast food.
3.    Keuntungan apa yang paling penting yang ditawarkan ?
Keuntungan yang paling penting ditawarkan adalah harga yang lebih murah jika memilih menu paketan dari pada memilih menu standar perbiji. Apalagi pemilik warung akan mendapatkan laba yang lebih besar karena bisa bekerjasama dengan pabrik minuman kemasan.
4.    Siapa pesaing yang paling utama ?
Pesaing yang paling utama adalah bakso solo. Bakso yang mempunyai kekuatan marketing pada tempat pemasaran serta waktu berdirinya yang telah lama, maka bakso tersebut mempunyai pelanggan tetap. Serta telah menjadi brand image pada masyarakat kota wlingi dan sekitarnya.
5.    Bagaimana produk dapat berbeda dengan pesaimg ?
Produk dari bakso arjuno mempunyai ciri khas rasa dan bentuk yang berbeda. Apalagi ditambah dengan inovasi berupa strategi penjualan dengan penawaran menu paketan. Harga lebih terjangkau dan konsumen tidak jenuh merasakan penyajian bakso dan citarasa yang tetap yang ditawarkan pesaing bakso arjuno.
6.    Apa yang didapat konsumen dari perbedaan tersebut ?
Penawaran produk dengan panyajiaan baru dan harga yang lebih terjangkau. Serta konsumen akan merasa senang untuk mencoba berbagai paket. Pada dasarnya manusia itu menyukai hal-hal baru dengan harga terjangkau. Serta ada perlakuan spesial bagi pelanggan yang loyal dan pelanggan yang setia akan diberikan reward berupa satu mangkuk bakso gratis.

2.10.5.   Piramida Strategi Pemasaran
Piramida strategi pemasaran merupakan piramida terbalik. Piramida yang puncaknya ada di bawah. Maksudnya puncak piramida tersebut terisi oleh siapapun yang bisa mengambil peluang. Pada bisnis bakso ini, menggunakan sistem piramida pemasaran yaitu maksudnya bahwa yang mencampai puncak adalah hal yang relevan untk semua orang asalkan mampu mengatasi menganslisis kegiatan usahanya dengan baik. Salah satunya dengan analisis SWOT yang memudahkan untuk memetakan strategi pemasaran dari pengaruh internal dan eksternal.

  
2.11.   Analisa Keuangan, Budget dan Forecast
2.11.1.  Sales Forecast
2.11.1.1.                    Financial
Modal awal yang dipakai untuk mendirikan usaha bakso Arjuno yaitu modal sendiri dan pinjaman dari UKM. Dengan begitu sumber dana yang dipakai untuk menjalankan bisnis bakso Arjuno yaitu dari modal sendiri dan pinjaman UKM. Untuk tahun-tahun sebelumnya, dana sendiri  yang dipakai untuk bisnis bakso Arjuno tersebut  sebesar Rp 3 Juta, dan dana dari UKM sebesar Rp 500.000. Dari biaya tersebut bisa menghasilkan kurang lebih 1 juta porsi per  bulannya.
Dalam tahun ini, akan direncanakan untuk  pengembangan bisnis bakso Arjuno dengan menambah porsi penjualan bakso yaitu sekitar 2 juta porsi per  bulannya. Dalam pengembangan ini diperkirakan ada tambahan dana yang dibutuhkan. Sumber dana yang dibutuhkan tersebut rencananya dari dana sendiri dan pinjaman UKM bertambah menjadi  Rp 3 juta.

2.11.1.2.                    Budget
NO
KETERANGAN
BIAYA
UNTUK 1 JUTA PORSI/BULAN
1
Bahan Baku
Rp 41.400.000
2
Bahan Tambahan
Rp 9.000.000
3
Utang Usaha
-          Bahan Baku
-          Bahan Tambahan
Rp 1.500.000
JUMLAH
Rp 51.900.000
Tabel 4.2 Biaya Produksi Tahun Sebelumnya

Tabel diatas merupakan biaya yang digunakan untuk produksi  Bakso tahun-tahun sebelumnya. Sedangkan rincian biaya untuk pengembangan bakso Arjuno yaitu :

NO
KETERANGAN
BIAYA
UNTUK 2 JUTA PORSI/BULAN
1
Bahan Baku
Rp 55.650.000
2
Bahan Tambahan
Rp   9.000.000
3
Utang Usaha
-          Bahan Baku
-          Bahan Tambahan
Rp  1.500.000
JUMLAH
Rp 67.150.000
Tabel 4.3 Biaya Tambahan

Dari tabel diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa untuk penambahan porsi bakso penjualan juga membutuhkan tambahan biaya yang juga signifikan dengan rata-rata penambahan daging sebesar 10kg.



2.11.1.3.                    Forecast
Biaya tambahan untuk biaya produksi yang akan datang yaitu penambahan biaya pembelian bahan produk baru yaitu menu  bakso jamur beserta minumannya. Untuk biaya penambahan paketnya di butuhkan biaya sekitar Rp 300.000.

2.11.2.  Expenses Forecast
2.11.2.1.                    Financial
Biaya operasional tahun sebelumnya bersumber dari biaya sendiri dan tambahan dari UKM. Rencananya untuk Biaya operasional pengembangan bisnis bakso Arjuno ini juga sama dengan  yang tahun lalu, yaitu sebagian diambil dari modal sendiri dan sebagian  lagi dari UKM. Anggaran Biaya UKM sebesar Rp 3juta di gunakan untuk biaya produksi dan operasional sekaligus.

2.11.2.2.                     Budget
NO
KETERANGAN
BIAYA
1.
Gaji
Rp. 6.000.000/bulan
2.
Listrik & Telepon
Rp. 600.000/bulan
3.
Gerobak
Rp. 2.000.000
4.
Rolling Door
Rp. 4.500.000
5.
TV LCD
Rp. 3.000.000
6.
TV Kabel
Rp. 500.000/bulan
JUMLAH
RP16.600.000
Tabel 4.4 Biaya Operasional yang Akan Datang
Tabel diatas menunjukkan biaya operasional yang akan datang. Seperti TV LCD dulunya tidak ada, dan sekarang ditambah TV LCD untuk menarik konsumen.

2.11.2.3.                     Forecast
Biaya tambahan yang akan datang diperkirakan yaitu biaya Tambahan gaji karena adanya penambahan 2 karyawan lagi, kemudian penambahan gerobak,  TV LCD dan juga kabel TV. Untuk rincian biayanya sebagai berikut :


Tabel 4.5 Biaya Tambahan yang Akan Datang
NO
KETERANGAN
BIAYA
1
Gaji (2 karyawan)
Rp 1.500.000
2
Gerobak
Rp. 2.000.000
3
Rolling Door
Rp. 4.500.000
4
TV LCD
Rp. 3.000.000
5
TV Kabel
Rp. 500.000/bulan
JUMLAH
Rp 11.500.000
Selain itu, juga ada biaya untuk pemasaran yaitu pemasangan banner dan sponsor baris umum. Biaya untuk pemasangan banner itu sendiri membutuhkan biaya sekitar Rp 27.000/1x1 meter. Kemudian untuk biaya sponsor baris umum memerlukan penambahan biaya sekitar Rp 750.000. Jadi, jumlah penambahan biaya yang akan datang keseluruhannya sebesar Rp 93.200.000.

No comments:

Post a Comment

My Video